TEKNIK PEMELIHARAAN BLACK GHOST DAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT (eucheuma cottoni)
TEKNIK PEMELIHARAAN BLACK GHOST
DAN
BUDIDAYA RUMPUT
LAUT (eucheuma cottoni)
1.
TEKNIK PEMELIHARAAN BLACK GHOST
Ø Black
Ghost dikenal dengan sebutan ikan setan
Ø Ikan
ini berasal dari sungai Amazon, Brasil, Amerika Utara
Ø Black
ghost telah dapat dibudidayak di Indonesia
Ø Ikan
ini dapat hidup bersama dengan ikan lain
b.
Klasifikasi
Ø Kelas : Osteichthyes
Ø Ordo : Cypriniformes
Ø Famili : Apteronotidae
Ø Genus : Apteronotus
Ø Spesies : Apteronotus albifrons
: black
ghost knife fishes
c.
Morfologi
Ø
Tubuh berwarna biru kearah ungu tua hingga kehitaman
dam kadang hitam pekat
Ø
Ada goresan/garis putih pada bagian ekornya dan garis
putih dari dahi hingga ke dagu
Ø
Dialam ikan ini dapat mencapai panjang 48 cm
Ø
Sirip dada dan sirip perut menyatu yaitu memanjang
dari dada hingga pangkal ekor
Ø
Ikan ini mempunyai organ yang mengandung listrik
Ø
Organ ini merupakan perkembangan dari syaraf yang
berbentuk lancip seperti jarum yang terletak dikedua sisi dari ekor yang
mengarah ke perut
d.
Sifat
black ghost
Ø Menyukai
suasana gelap
Ø Mempunyai
sifat yang baik, tenang, tidak galak dan tidak suka mengganggu
Ø Aktivitas
lebih banyak dilakukan pada malam hari
Ø Siang
hari ikan ini lebih banyak bersembunyi
e.
Teknik
Pembesaran
Ø
Kegiatan yang dilakukan dalam pembesaran black ghost
yaitu
1.
Persiapan media
2.
Seleksi dan penebaran benih
3.
Pemeliharaan
4.
Panen dan pascapanen
f.
Persiapan
media pembesaran
Ø
Wadah yang digunakan dapat berupa aquarium atau bak
fiber glass
Ø
Wadah dicuci bersih dan dikeringkan/jemur
Ø
Air yang akan diguanakan sebaiknya diendapkan terlebih
dahulu selama 24 jam
Ø
Wadah pemeliharaan dilengkapi dengan aerasi dan pompa
Ø
Masukan air ke wadah bila air belum siap dapat
ditambahkan metil biru 1%
g.
Seleksi
dan penebaran benih
Ø Aquarium
yang digunakan berukuran 100 X 35 X 50 cm dapat disi benih sekitar 200-250 ekor
Ø Didalam
wadah dilengkapi parolan atau benda persembunyian black ghost
Ø Penebaran
harus dilakukan dengan hati-hati
Ø Benih
yang baik yaitu tubuh
dan sirip tidak cacat,bentuk tubuh normal,warna tubuh rata dan mengkilap dan
jangan sampai ada bintik putih
h.
Pemeliharaan
Ø Kegitan
yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan yaitu
1.
Pemberian pakan
2.
Pengolahan kualitas air
3.
Seleksi benih
4.
Pengendalian penyakit
5.
Panen dan pascapanen
i.
Pemeberian
pakan
Ø Dosis
pakan yang diberikan sekitar 3-4%/berat badan/hari, frekwensi pemberian 2 kali
Ø Jenis
pakan yang diberikan berupa kutu air dan artemia sampai berukuran 1 inci
Ø Setelah
ukuran lebih dari 1 inci diberikan cacing darah atau jentik nyamuk
Ø Pemberian
pakan dilakukan dengan cara sedikit demi sedikit
j.
Pengolahan
kualitas air
Ø
Wadah pemeliharaan harus selalu dibersihkan agar
kualitas air tetap baik
Ø
Pembersihan kotoran dengan cara mengurangi air dan
menyipon kotoran dengan selang sampai bersih
Ø
Setelah kotoran bersih air kembali diisi hingga batas
semula
k.
Parameter
kualitas air
Ø
pH air 6-7
Ø
Suhu air 27 °C
Ø
CaCo ³ 50-100 ppm
l.
Seleksi
benih
Ø
Seleksi dilakukan dengan memilih anakan berdasarkan
ukuran
Ø
Seleksi anak dilakukan dengan cara benih diserok dan
pisahkan sesuai dengan ukuran
Ø
Benih yang satu ukuran dikelompokan menjadi satu dan
ditempatkan satu tempat
Ø
Benih yang sakit dipisahkan dan ditempatkan dalam satu
tempat
m. Pengendalian hama penyakit
Ø
Jenis penyakit yang sering menyerang yaitu white spot
yang disebabkan oleh Ichthyopthirius multifilis
Ø
Pengobatan: dengan metil biru 1 g/100cc ,ikan direndam
selama 24 jam selajutnya ikan dipindahkan ketempat lain dan diberi pakan dan
diulang 3-5 kali
Ø
Pencegahan: mengeringkan air diaquarium
n.
Panen
dan pasca panen
Ø
Black ghost yang berumur 1 bulan 1 inci, umur 2 bulan
2 inci dan umur 3 bulan 3 inci
2.
BUDIDAYA RUMPUT
LAUT (eucheuma cottoni)
a. Pemilihan Lokasi
- Faktor
Resiko :
Ø
Keterlindungan
Angin dan Gelombang yang dapat Merusak sarana budidaya
Ø
Keamanan
dari pencurian dan Sabotase
- Faktor
Kemudahan
Ø Memudahkan dalam pengangkutan
bahan, sarana budidaya, bibit dan hasil.
-
Faktor Ekologis :
1.
Arus
air : Kecepatan 20 – 40 cm/detik.
·
Membantu
penyerapan makanan
·
Membersihkan
thallus
·
Sirkulasi
Oksigen
·
Mencegah
fluktuasi salinitas dan suhu
2.
Dasar
Perairan :
·
Kejernihan
air
·
Pecahan
karang dan pasir kasar.
3.
Kedalaman Air : antara 30 – 60 cm pada saat surut
terendah, terutama Metode Lepas Dasar dan Metode Apung
4.
Salinitas
:
·
Rumput laut ( Eucheuma cottoni ) bersifat
stenohalin.
·
Salinitas
berkisar 28 – 35 permil dengan nilai optimal 33 permil.
5.
Kecerahan
·
Rumput
laut memerlukan sinar matahari untuk proses fotosintesa.
·
Kecerahan
lebih dari 1 meter.
6. Pencemaran
·
Limbah
Rumah Tangga
·
Limbah
Pertanian
·
Limbah
Industri
·
Limbah
Kapal
7. Ketersediaan Bibit : Lokasi budidaya tersedia
stock bibit.
b. Seleksi
bibit
1.
Kriteria
Bibit Rumput Laut Yang Baik :
· Percabangan banyak, rimbun dan
runcing
· Tidak terdapat bercak dan
terkelupas
· Warna spesifik ( cerah )
· Umur antara 25 - 35 hari
· Bebas penyakit.
c.
Penanganan bibit
·
Bibit
tidak boleh terkena minyak
·
Tidak
terkena sinar matahari secara langsung
·
Tidak
terkena air tawar.
d.
Metode budidaya
·
Metode Lepas Dasar : Dilakukan di atas perairan yang
berpasir atau pasir berlumpur. Tali ris yang telah berisi tanaman rumput laut
direntangkan sekitar 30 cm di atas dasar perairan
·
Metode Rakit Apung :
Menggunakan rakit bambu, yang cocok dilakukan pada perairan dasar berkarang dengan pergerakan air
oleh gelombang
·
Metode
Long Laine ( Rawai ) : Menggunakan tali panjang yang dibentangkan
·
Metode Jalur ( Kombinasi ) : Merupakan kombinasi antara metode
rakit dan metode long line
·
Metode Keranjang ( Kantong Jaring
) : Menggunakan
kantong jaring sebagai wadah pemeliharaan rumput laut.
e.
Perawatan
·
Menentukan
keberhasilan budidaya R. Laut
·
Membersihkan
dari tanaman pengganggu
·
Membersihkan
tallus dari partikel lumpur
·
Melakukan
penyulaman tanaman
·
Melakukan
monitoring pertumbuhan.
Komentar
Posting Komentar