MAKALAH PEMBESARAN IKAN BAWAL BINTANG (Trachinotus blochii, Lacepede) DI KARAMBA JARING APUNG (KJA

MAKALAH
PEMBESARAN IKAN BAWAL BINTANG (Trachinotus blochii, Lacepede)
DI KARAMBA JARING APUNG (KJA)




   Di susun oleh :

MOH. ZHARFAN ABD. DJAMIL
            50144110775
TEKNOLOGI AKUAKULTUR. B


PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR
JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
JAKARTA

2015
KATA PENGANTAR

Asalammualaikum Wr.Wb.

Segalapuji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya, yang telah memberikan nikmatnya kepada kita sekalian, baik itu nikmat kesehatan dan nikamat kesempatan. sehinga pada saat ini penulis dapat menyelesaikan “MAKALAH” tentang pembesaran ikan bawal di karamba  jaring apung (KJA). Pada pokok bahasan ini, sebagai seorang pembudidaya layaknya harus memeperhatikan dan perlu mempersiapkan beberapa hal yang berkaitan dengan cara pembesaran ikan bawal di KJA untuk memperoleh hasil yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan dari peroses pembesaran ikan bawal tersebut.
Pada makalah ini akan membahas tentang pembesaran ikan bawal di KJA, yang dimulai dari tahap persiapan, tahap pemeliharaan sampai dengan proses panen. Tentunya seorang pembudidaya sangat mengharapkan keberhasilan dari suatu usaha budidaya yang dijalankannya baik itu pembenihan ataupun pembesarannya.
Semoga makalah ini dapat membantu terutama bagi pembacanya, untuk lebih mengenal dunia perikanan, dan harapan penulis semoga makalah ini dapat dijadikan perbandingan untuk membuka usaha budidaya terutama pada pembesaran ikan bawal di KJA.

Wasalammualaikum Wr.Wb



BAB I
PENDAHULUAN

A.         Latar belakang
Bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) merupakan spesies buidaya perikanan laut yang terbilang masih baru di Indonesia. Meskipun demikian, permintaan terhadap ikan ini terus meningkat terutama dari pasar internasional. Selama ini budidaya ikan bawal  bintang di Indonesia, terutama tahap pembesarannya masih dilakukan di laut yaitu dengan sistem keramba jaring apung (KJA).
Pemenuhan kebutuhan pasar terhadap hasil perikanan di Indonesia sampai saat ini ternyata belum mencukupi permintaan konsumen, terutama permintaan ikan hasil budidaya laut.  Sejauh ini budidaya yang dikembangkan masih terbatas pada jenis kakap dan kerapu. Diversifikasi budidaya perikanan memberikan peluang untuk mengembangkan budidaya ikan jenis lain.  Salah satunya dengan mengembangkan  budidaya ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede).Ikan bawal bintang merupakan salah satu ikan konsumsi yang bernilai ekonomis. Ikan ini memiliki prospek pemasaran yang bagus di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik.  Keunggulan ikan bawal bintang ini adalah mudah dibudidayakan, tidak memerlukan waktu yang lama dalam membesarkan hingga mencapai ukuran konsumsi, dan mempunyai harga yang relatif tinggi baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Kegiatan pembesaran pada keramba jaring apung persiapan perlu dilakukan secara maksimal guna memberikan hasil yang optimal. Untuk mengembangkan usaha bawal bintang perlu memperhatikan beberapa aspek salah satunya adalah aspek manajemen pakan, dengan memperhatikan aspek ini maka akan didapat suatu pakan yang baik sehingga tidak mengalami kerugian dalam segi pakan.

B.         Tujuan

1.      Untuk dapat mengenal cara budidaya di keramba jaring apung (KJA)
2.      Agar dapat mengetahui cara budidaya terutama pada pembesaran ikan  bawal bintang di keramba jaring apung (KJA)
3.      Sebagai metode pembelajaran taruna/i dalam bidang perikanan terutama  pada pembesaran ikan bawal bintang.



BAB II
PEMBAHASAN

I.          Tinjauan pustaka

Ø    Taksonomi dan morfologi ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) :


Kingdom             : Animalia
Phylum                            : Chordata
Subphylum                      : Vertebrata
Class                              : Acinoptergii
Ordo                               : Perciformes
Family                             : Carangidae
Genus                             : Trachinotus
Spesies                           : Trachinotus blochii (Lacepede, 1801)

Bawal bintang memiliki nama latin Trachinotus blochii, Lacepede. Pada saat dewasa ikan ini memiliki bentuk tubuh gepeng dan ramping (much compressed) dengan ekor bercagak (forked). Tubuh berwarna putih keperakan dibagian lateral, ventral dan abu-abu kehijauan pada bagian dorsal. Ikan ini dapat tumbuh dengan panjang mencapai 65 cm.
Bawal bintang memiliki posisi mulut sub terminal dan nisa dikatupsembulkan (protacted retacted), dengan dilengkapi gigi-gigi beludru halus (viliform teeth). Sirip punggung (dorsal fin) diawali jari-jari keras yang sedikit terbenam ke dalam tubuh sebanyak 7-9 dan di puncak punggung bermula jari-jari lemah yang memanjang hampir menyentuh ekor sebanyak 19-21. Sirip dubur (anal fin) dimulai dengan 2-3 jari-jari keras, tepat dibelakang urogenitalia dan disambung dengan 16-18 jari-jari lemah yang memanjang hingga pangkal ekor. Sirip perut (ventral fin) ada sepasang dan tepat dibawah sirip dada (pectoral fin) yang menyerupai bendera dan tumbuh tepat dibelakang keping tutup insang utama (operculum).  Permukaan tubuh ditutupi sisik-sisik kecil bertipe sisir (ctenoid), dilengkapi dengan gurat sisi (lateral fin) yang melengkung mengikuti profil punggung dan tersusun dari 130 – 140 keping sisik. Ikan bawal bintang tergolong ikan perenang aktif dan mampu hidup dengan tingkat kepadatan cukup tinggi. Pada saat berumur dibawah 10 hari, bentuknya lonjong, berwarna hitam dengan titik kuning (spot) pada bagian badan tertentu. Namun selanjutnya bentuk dan warna akan berubah secara berangsur-angsur menjadi putih menyerupai induknya.

Ø    Habitat asli

Ikan bawal bintang adalah ikan pelagis yang memiliki habitat di daerah terumbu karang, dekat pantai dan bebatuan di perairan tropis dari indo pasifik barat sampai pasifik tengah. Di Australia ikan bawal bintang ditemukan di barat daya Australia bagian barat dan sekitar bagian utara.  Populasi bawal bintang juga terdapat di Laut Merah, Afrika Barat sampai ke pulau Marshall dan samoa, Utara Jepang bagian selatan dan selatan Australia. Bawal bintang menghabiskan seluruh hidupnya di air laut murni. Bawal bintang memijah sepanjang tahun dan biasanya mengikuti fase bulan terutama bulan purnama. Pemijahan berlangsung malam hari bersamaan dengan datangnya air pasang. Telur bersifat planktonis, dapat terbawa arus dan menetas di padang lamun atau celah-celah akar bakau sebelum akhirnya kembali ke laut lepas atau dewasa di rerimbunan bungan karang.
Pada budidaya ikan bawal bintang, ikan ini tergolong ikan pelagis yang sangat aktif karena selalu bergerak (berputar) dipermukaan, sehingga dalam budidaya memerlukan lokasi/tempat yang memadai. Selain itu ikan bawal bintang mempunyai daya adaptasi yang cukup tinggi dan mudah dibudidayakan. Ikan bawal bintang banyak terdapat di daerah tropis maupun subtropis.  Parameter ekologis yang cocok untuk pertumbuhan ikan bawal bintang adalah :
Suhu  : 28 – 320C
Salinitas : 29 -32 ppt
DO  : 6,8-8,4 ppm
pH  : 7,8 – 8,0.

Ø    Pakan dan kebiasaan makan

Bawal bintang termasuk ikan pemakan segala (omnivora) mulai dar plankton terutama diatome dan alga hingga cacing merah, jentik nyamuk, maupun jenis udang-udangan kecil. Pada ikan dewasa dapat diberikan pakan rucah segar yang telah dicincang serta dapat juga diberikan pellet ikan. Dalam budidaya bawal bintang perlu dilakukan pemilahan ukuran karena tergolong ikan yang sangat aktif menerima pakan sehingga menyebabkan ikan yang ukurannya lebih kecil akan kalah saing dalam memperoleh pakan.  Namun ikan bawal bintang bukan termasuk ikan yang bersifat kanibal seperti ikan kakap putih dan kerapu.






II.         Pelaksanaan

Untuk memudahkan kegiatan pembesaran ikan di karamba jaring apung perlu adanya suatu petunjuk baku tentang pengoperasian proses kerja yang akan dilakukan. Adapun tujuan dari petunjuk baku ini adalah untuk memastikan suatu proses kegiatan berjalan secara terkendali dan sistem pengendaliannya berjalan secara konsisten. Dengan adanya petunjuk baku atau dikenal sekarang dengan istilah Standar Prosedur Operasional (SPO), contoh SOP untuk pembesaran ikan bawal di KJA adalah sebagai berikut :


1.         Persiapan
a.     Persiapan wadah

Dalam mempersiapkan wadah (jaring atau waring), ada hal-hal yang perlu dilakukan yaitu pencucian jaring, pemasangan jaring dan pemasangan pemberat. Pencucian jaring dilakukan dengan menggunakan mesin semprot jaring. Adapun tujuan dari pencucian jaring yaitu untuk membersihkan jaring dari kotoran lumut atau lumpur yang menempel di jaring sehingga sirkulasi air maupun oksigen terhambat. Pemasangan jaring dilakukan di bingkai karamba kemudian ke empat sudutnya diikatkan pada tiang keramba dengan tali kencang agar tidak mudah lepas dan terbawa arus. Sesudah jaring terpasang, pada setiap sudut jaring juga dipasang pemberat dari batu pemberat. Tujuan dari pemasangan pemberat yaitu untuk menghindari jaring mudah terbawa arus air dan posisi jaring lebih kencang. Wadah yang digunakan pada proses pembesaran bawal bintang berupa karamba jaring apung dengan persyaratan sebagai berikut :

dan juga perlu memperhatikan lokasi peletakan karamba jaring apung tersebut :
1.      Kedalaman perairan ideal untuk usaha pembenihan dan pembesaran ikan bawal bintang adalah 5 – 15 meter.
2.      Tinggi gelombang yang disarankan untuk budidaya ikan bawal bintang tidak lebih dari 0.5 – 1.0 meter.
3.      Lokasi lahan juga terlindung serta bebas dari erosi dan banjir akibat pasang naik maupun luapan sungai pada musim penghujan.
4.      Lokasi yang jauh dari limbah buangan seperti limbah industri, pertanian dan rumah tangga.

b.      Parameter kuliatas air
Persyaratan kualitas air yang ideal untuk budidaya pembesaran ikan bawal bintang adalah :
1.     Kecepatan arus 20 - 40 cm/detik
2.     Kecerahan perairan 2 - 10 mg/l (untuk partikel > 1 mikron) dan 2 - 3 mg/l (untuk partikel < 1 mikron)
3.     Suhu optimal untuk pertumbuhan ikan bawal bintang adalah 28 - 32o C
4.     Salinitas 29 - 32o C
5.     Ikan bawal bintang akan sangat baik bila dipelihara pada air laut dengan PH 6.8 – 8.4
6.     Konsentrasi oksigen terlarut 5.0 - 7.0 ppm.

2.         Penebaran benih
Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Aklimatisasi perlu dilakukan karena adanya perbedaan suhu  dan salinitas antara daerah asal benih atau media transportasi dengan kondisi air tempat pemeliharaan. Padat tebar yang dianjurkan adalah benih dengan ukuran 50 - 100 gram dengan kepadatan 100 - 150 ekor per m3. Namun demikian, Pemeliharaan dimulai dari benih berukuran 1 inchi (2,5 cm). atau dapat dilakukan peneberan benih dengan ukuran lain.
Proses aklimatisasi yang dilakukan dengan cara meletakan plastik ke dalam air dan dibiarkan selama 10 – 15 menit, kemudian plastik packing dibuka dan perlahan-lahan air dari laut dimasukan kedalam plastik, dan dibiarkan benih keluar dengan sendirinya.

3.         Pemberian pakan
Jenis pakan yang diberikan adalah pakan buatan yaitu pellet pabrikan yang khusus untuk pakan ikan pompano (ikan bawal bintang), dengan ukuran pellet no. 3, 5, 7, dan 10. Kandungan nutrisi yang ada pada pellet yang diberikan dapat dilihat.
   
Untuk kebutuhan pakan harian ditentukan berdasarkan persentasi dari bobot ikan. Jumlah pakan harian ikan disesuaikan dengan pertambahan bobot ikan dan populasi ikan di dalam jaring. Semakin besar ukuran ikan, Feeding Rate (FR) semakin kecil, tetapi jumlah pakannya semakin besar.
4.         pengendalian penyakit dan lingkungan
Penyakit sangat mempengaruhi laju pertumbuhan ikan bawal bintang, karena dapat menimbulkan gangguan suatu fungsi atau struktur dari organ tubuh baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat mengakibatkan kerugian ekonomis atau hilangnya produksi. Penyakit terjadi antara adanya hubungan tiga faktor yaitu ikan, lingkungan dan biota. Penyakit ikan bisa disebabkan oleh bakteri, parasit dan virus. Oleh karena itu tindakan preventif sebaiknya dilakukan lebih awal, sedangkan tindakan pengobatan dilakukan ketika ikan sakit. Pengobatan dilakukan dengan cara perendaman, melalui makanan, penyuntikan. Adapun tindakan pencegahan yang dilakukan yaitu :
§   Menjaga dan mengontrol kualitas air dengan cara pergantian jaring dan pencucian jaring.
§   Pemberian makanan yang cukup baik jumlah maupun nutrisinya
§   Perendaman dengan air tawar. Tindakan pengobatan adalah langkah terakhir jika tindakan pencegahan tidak berhasil dan tidak efektif dilakukan.


5.         Pemantauan Populasi dan Pertumbuhan Pemantauan populasi

Pemantauan Populasi dan Pertumbuhan Pemantauan populasi menghasilkan informasi kelangsungan hidup ikan sedangkan pemantauan bobot rata-rata akan menghasilkan informasi laju pertumbuhan dan kondisi kesehatan ikan. Pemantauan ikan dilakukan dengan cara sampling. Sampling adalah pengambilan sejumlah contoh ikan kemudian diukur panjang dan bobotnya. Berdasarkan sampling akan diketahui bobot biomassa ikan, laju pertumbuhan ikan dan FCR. Grading dilakukan setiap 2 minggu atau 3 minggu sekali pada ukuran ikan dibawah 50 gram, satu bulan sekali untuk ukuran ikan 50 gram dan 2 bulan sekali ukuran ikan diatas 200 gram.

6.         Panen
Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari karena pada saat tersebut suhu relatif rendah untuk mengurangi stress selama pemanenan. Panen merupakan tahapan akhir dari semua kegiatan yang telah dilakukan dalam budidaya ikan di KJA. Ukuran panen untuk ikan Bawal Bintang di KJA adalah 400 – 500 gram. Sebelum dilakukan pemanenan ikan bawal bintang tidak diberi pakan atau dipuasakan terlebih dahulu selama 12 - 48 jam. Adapun langkah langkah dalam pemanenan yaitu :



§   Melepaskan (membuka) pemberat disetiap sudut jaring
§   Tarik jaring perlahan-lahan dengan mengunakan kayu sebagai pembatas sehingga ikan terkumpul pada sudut/bagian
§   Perlahan-lahan ikan diserok dengan mengunakan serokan dan kemudian ditimbang bobotnya.


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.         Kesimpulan
Dari pembahasan materi tentang pembesaran ikan bawal bintang di karamba jaring apung (KJA) ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan untuk memulai budidaya tersebut agar pada tahap atau proses pemeliharaan nantinya tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. dan hasil budidaya dapat diterima seperti apa yang di harapkan. seperti untuk kualitas dan kuantitas ikan di inginkan agar tetap dapat memiliki nilai jual yang tinggi/besar terkhusus pada ikan bawal bintang pada proses pemasaran nantinya.

B.         Saran
pada proses pemeliharaan  sebagai orang akuakultur/budidaya tidak terlepas dari monitoring wadah budidaya, untuk memastikan pertumbuhan ikan tetap terkontrol.


LAMPIRAN

Adapun perlatann yang harus disiapkan pada proses pembesaran ikan di karamba jaring apung (KJA) adalah sebagai berikut :
ü    genset
ü    blower
ü    timbangan
ü    ember
ü    drum
ü    hapa
ü    scoop net/lambit,
ü    jaring

ü    Peralatan laboratorium yang digunakan adalah pengukur kualitas air (termometer, DO meter, refraktometer dan kertas lakmus).

Komentar

  1. penyakit-penyakit pada ikan bawal bintang apa saja ya ? terimakasih

    BalasHapus
  2. Brpa sih minimum kadar protein content dan fat content untuk pakan bawal bintang ini?
    Saya rencana memproduksi dengan kadar protein 41-42%.
    WA : 081703999000

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer